Senin, 06 Mei 2013

anemia dalam kehamilan



BAB I
LANDASAN TEORI

1.1  Anemia Dalam Kehamilan
A.    Pengertian
Anemia ialah suatu keadaan yang menggambarkan kadar hemoglobin atau jumlaheritrosit dalam darah kurang dari nilai standar (normal). Ukuran hemoglobin normal- Laki-laki sehat mempunyai Hb: 14 gram – 18 gram- Wanita sehat mempunyai Hb: 12 gram – 16 gram. Tingkat pada anemia- Kadar Hb 10 gram – 8 gram disebut anemia ringan.- Kadar Hb 8 gram – 5 gram disebut anemia sedang.- Kadar Hb kurang dari 5 gram disebut anemia berat.
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002).
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht <37 % pada wanita. (Arif Mansjoer,dkk. 2001).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifudin, 2002).
B.     Klasifikasi Anemia
1.      Klasifikasi Anemia akibat Gangguan Eritropoieses
a.       Anemia defisiensi Besi
Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis Hb, mengakibatkan timbulnya sel darah merah yang hipokrom dan mikrositer.
Anemia dalam kehamilan yang paling sering dijumpai ialah anemia akibat kekurangan besi. Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan makanan, karena gangguan resorpsi, gangguan penggunaan, atau karena terlapau banyaknya besi ke luar dari badan, misalnya pada pendarahan. Keperluan akan besi bertambah  dalam kehamilan , terutama pada trisemester terakhir. Apabila masuknya besi tidak bertambah dan kehamilan, maka mudah terjadi anemia defisiensi besi, lebih – lebih pada kehamilan kembar.
Anemia defisiensi besi merupakan tahap defisiensi besi yang paling parah, yang ditandai oleh penurunan cadangan besi, konsentrasi besi serum, dan saturasi transferin yang rendah, dan konsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang menurun. Pada kehamilan,kahilangan zat besi terjadi akibat pengalihan besi meternal ke janin untuk eritropoiesis, kehilangan darah pada saat persalianan,dan laktasi yang jumlah keseluruhannya dapat mencapai 900 mg atau setara dengan dua liter darah. Oleh karena sebagian besar perempuan mengawali kehamilan dengan cadangan besi yang rendah, maka kebutuhan tambahan ini berakibat pada anemia defisiensi besi.
Pencegahan anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan suplementasi besi dan asam folat. WHO menganjurkan untuk memberikan 60 mg besi selama 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan fisiolagik selama kehamilan. Namun, banyak literatur menganjurkan dosis 100 mg besi setiap hari selama 16 minggu atau lebih pada kehamilan. Di wilayah-wilayah dengan prevalensi anemia yang tinggi, dianjurkan untuk memberikan suplementasi sampai tiga bulan post partum.
Hubungan antara konsentrasi Hb dan kehamilan masih merupakan lahan kontroversi. Di negara-negara maju misalnya, tidajk hanya anemia, tetapi juga konsentrasi hemoglobin yang tinggi selama kehamilan telah dilaporkan meningkatkan risiko komplikasi seperti kelahiran kecil untuk masakehamilan (KMK) atau small-for-gestational age (SGA), kelahiran prematur, mortalitas perinatal. Kadar Hb yang tinggi terkait dengan infark plecenta sehingga hemodilusi pada kehamilan dapat meningkatkan pertumbuhan janin dengan cara mencegah trombosis dalam sirkulasi uteroplasental. Oleh karena itu, jika peningkatan kadar Hb mencerminkan kelebihan besi, maka suplementasi besi secara rutin pada ibu hamil yang tidak anemik perlu ditinjau kembali.
Pemberian suplementasi besi setiap hari pada ibu hamil sampai minggu ke-28 kehamolan pada ibu hamil yang belum mendapat besi dan nonanemik (Hb < 11 g/dl dan feritin >20 µg/l) menurunkan prevalensi anemia dan bayi berat lahir rendah. Namun, pada ibu hamil dengan kadar Hb normal (≥ 13,2 g/dl) mendapatkan peningkatan resiko defisiensi tembaga dan zinc. Selain itu, pemberian suplementasi besi elemental pada dosis 50 mg berkaitan dengan proporsi bayi KMK dan hipertensi meternal yang lebih tinggi dibandingkan kontrol.
b.      Anemia Megaloblastik
      Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis timidin dan defek pada replikasi DNA, efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah (megaloblas) di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan pansitopenia.
      Pada kehamilan, kebutuhan folat meningkat lima sampai sepuluh kali lipat karena transfer folat dari ibu ke janin yang menyebabkan dilepasnya cadangan folat maternal. Peningkatan lebih besar dapat terjadi karena kehamilan multipel, diet yang buruk, infeksi, adanya anemia hemotitik atau pengobatan antikonvulsi. Kadar esterogen dan progesteron yang tinggi selama kehamilan tampaknya memiliki efek penghambatan terhadap absorbsi folat. Defisiensi asam folat oleh karenanya sangat umum terjadi pada kehamilan dan merupakan penyebab utama anemia megaloblastik pada kehamilan.
      Anemia tipe megaloblastik karena defisiensi asam folat merupakan penyebab kedua terbanyak anemia defisiensi zat gizi. Anemia megaloblastik adalah kelainan yang disebabkan oleh ganguan sintesis DNA dan ditandai dengan adanya sel-sel megaloblastik yang khas untuk jenis anemia ini.selain karena defisiensi asam folat, anemia megaloblastik juga dapat terjadi karena defisiensi vitamin B12(kobalamin). Folat dan turunnya formil FH4 penting untuk sintesis DNA yang memadai dan produksi asam amino. Kadar asam folat yang tidak cukup dapat menyebabkan menifestasi anemia megaloblastik.
c.       Anemia Aplastik
Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas, hiposelularitas ini dapat terjadi akibat paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA serta gen.
d.      Anemia Mieloptisik
Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor, kelainan granuloma, yang menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal.

2.      Klasifikasi anemia berdasarkan ukuran sel
a.        Anemia mikrositik : penyebab utamanya yaitu defisiensi besi dan talasemia (gangguan Hb)
b.      Anemia normositik : contohnya yaitu anemia akibat penyakit kronis seperti gangguan ginjal.
c.       Anemia makrositik : penyebab utama yaitu anemia pernisiosa, anemia akibat konsumsi alcohol, dan anemia megaloblastik.
C.     Etiologi
Menurut Mochtar( 1998)  penyebab anemia pada umunya adalah  :
1)      Perdarahan
2)      Kekurangan gizi seperti : zat besi, vitamin B 12dan asam folat.
3)      Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru, bronkiektasis, empiema, dll.
4)      Kelainan darah
5)      Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah.
6)      Malabsorpsi
D. Penyebab anemia pada kehamilan :
1)        Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin
2)        Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi ibu hamil
3)        Pola makan ibu terganggu akibat mual selama kehamilan
4)        Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi (Fe)
5)        Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.
E. Penatalaksanaan
1) Therapy pengobatan
a. Therapy oral
Pengobatan anemia biasanya dengan pemberian tambahan zat besi. Sebagian besar tablet zat besi mengandung ferosulfat, besi glukonat atau suatu   polisakarida. Tablet besi akan diserap dengan maksimal jika diminum 30 menit sebelum makan. Biasanya cukup diberikan 1 tablet/hari, kadang diperlukan 2 tablet. Kemampuan usus untuk menyerap zat besi adalah terbatas, karena itu pemberian zat besi dalam dosis yang lebih besar adalah sia-sia dan kemungkinan akan menyebabkan gangguan pencernaan dan sembelit. Zat besi hampir selalu menyebabkan tinja menjadi berwarna hitam, dan ini adalah efek samping yang normal dan tidak berbahaya. Dan biasanya asupan nutrisi yang mengandung zat besi cenderung lebih tinggi pada ibu hamil daripada wanita normal. Umumnya asupan nutrisi meningkat 2 kali lipat daripada wanita normal.
Pengobatan yang lain:
1.      Asam folik 15 – 30 mg per hari
2.      Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari
3.      Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
 Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat diberikan transfusi darah.
b. Therapi parenteral
Diberikan jika penderita tidak tahan akan obat besi peroral ada gangguan penyerapan penyakit saluran pencernaan atau apabila kehamilannya sudah tua. Therapy parenteral ini diberikan dalam bentuk ferri. Secara intramusculus dapat disuntikan dextran besi (imferon) atau sorbitol besi (Jectofer).





1.2  Kelainan Hemoragik dalam Kehamilan
Kehamilan normal menyebabkan perubahan-perubahan besar dalam sistem koagulasi dan fibrinolitik, yaitu meningkatnya konsentrasi berbagai faktor koagulasi dan penurunan aktifitas fibrinolitik plasma sebagai akibat peningkatan konsentrasi plasminogen activator inhibitors (PAI). Fibrinogen meningkat dari kehamilan awal sampai dapat mencapai dua kali lipat nilai sebelum hamil pada kehamilan aterm. Faktor VII dan X juga meningkat sangat pesat selama kehamilan, tetapi faktor-faktor pembekuan tergantung vitamin K lainnnya, faktor II, IX, dan XII hampir tidak menunjukkan perubahan, sedangkan faktor XI dan XIII dapat menurun sedikit.
      Hitung trombosit seharusnya tidak banyak berubah selama kehamilan. Waktu perdarahan tetap normal selama kehamilan. Uji skrining untuk memeriksa perdarahan, yautu activated partial thromboplastin time (APTT) dan prothrombin time (PT), berada dalam nilai normal dewasa selama kehamilan, tetapi pada trimester ketiga, keduanya mungkin sedikit memendek, dan hal ini perlu diperhatikan ketika menilai status koagulasi pada ibu hamil.
      Kelainan perdarahan pada masa kehamilan dan nifas merupakan prolem tersendiri yang mungkin sulit ditangani. Terdapat berbagai macam kelainan perdarhan yang dapat dikelompokkan dalam kelainan bawaan serta didapat. Kelainan bawaan antara lain adalah penyakit von willebrand (vWD), defisiensi faktor pembekuan, kelainan yang sudah muncul sebelum kehamilan, seperti purpura trombositopenik idiopatik dan inhibitor faktor pembekuan, atau muncul pertama kali pada saat hamil. Perubahan-perubahan hematologik sebagai respons terhadap kehamilan juga dapat menyebabkan disregulasi sistem pembekuan darah yang meliputi koagulasi intravaskuler diseminata (KID) dan sindrom hemolysis with liver functions and low platelet (HELLP). Terakhir adalah kelainan pada placenta seperti plasenta previa dan solusio plasenta, kehamilan ektopik, aborsi dan keguguran, serta adanya sisa hasil konsepsi.




1.3  Trombofilia dalam Kehamilan
A.    Pengertian
Trombofilia adalah sekelompok kelainan pada darah yang memicu pembentukan bekuan darah(trombosis). Keadaan ini dapat terjadi karena kelebihan faktor-faktor yang menghambat pembekuan darah atau memecah pembekuan darah (fibrinosis). Trombofilia dapat terjadi karenan kelaina herediter (hereditary thrombophilia) atau kelainan yang didapat (acquired thrombophilia). Kedua bentuk trombofilia ini telah terbukti berkaitan dengan berbagai peristiwa trombotik dalam kehamilan.
      Banyak bukti menunjukkan bahwa perempuan penderita trombofilia memiliki peningkatan resiko tromboemboli vena dan komplikasi vaskular lainnya dalam kehamilan seperti keguguran, preeklamsia da pertumbuhan janin terhambat (IUGR). Peneliti lain mendapatkan bahwa 65 % ibu hamil yang mengalami preeklamsia,IUGR, lahir mati yang tidak jelas penyebabnya atau abruptio placentae ternyata memiliki suatu bentuk trombofilia baik herediter maupun didapat.
B.     Etiologi
Trombofilia dapat terjadi secara bawaan ataupun didapat. Secara teoritis etiologi trombofilia adalah :
a.       Kejadian fisik, kimia atau biologis, seperti inflamasi akut atau kronis, yang melepaskan mediator protombotik dari pembuluh darah yang rusak, atau adanya inhibisi terhadap substansi antitrombotik yang normal.
b.      Aktivasi trombosit yang tidak sesuai dan tidak terkontrol.
c.       Kontrol koagulasi yang tidak memadai terhadap fibrinolisis yang terganggu.
C.     Penyebab
Ada tiga hal yang mendasari terjadinya trombofilia, yaitu:
a.       Stasis pembuluh darah
Stasis vena merupakan faktor patogenesis yang penting dalam terjadinya trombosis, hal ini telah diamati pada pasien-pasien dengan spinal cord injury dan berbagai bentuk paralisis. Penelitian telah membuktikan bahwasebagian besar trombus vena berasal dari daerah dengan aliran darah yang lambat, seerti sinus-sinus vena besar yang ada di kaki atau pada kantung yang ada dibelakang katup vena. Hal ini terutama terlihat pada keadaan fisik yang tidak aktif, misalnya tirah baring, perjalanan dengan pesawat terbang yang lama, dimana berkurangnya kontraksi otot-otot yang besar akan menyebabkan aktivasi sistem koagulasi yang menyebabkan aktivasi sistem koagulasi.
b.      Trauma pembuluh darah
Trauma pada pembuluh darah dapat terjadi akibat trauma fisik, inflamasi, atau aktivasi faktor koagulasi yang ada di sel endotel. Manipulasi pada pembedahan merupakan penyebab utama trauma dinding pembuluh darah dan aktivasi vaskuler. Contohnya kerusakan endotel pembuluh darah pada operasi panggul lutut merupakan faktor predisposisi terjadinya trobosis vena.
c.       Hiperkoagulabilitas
Resiko trombosis vena akan meningkat bila keseimbangan antara kekuatan pro- dan anti- koagulen terarah pada pembentukan bekuan. Bila ketidakseimbangan ini merupakan efek bawaan, keadaan hiperkoagulibilitas yang terjadi akan menjadi faktor risiko seumur hidup untuk terjadinya trombosis.
D.    Penatalaksanaan
Penatalaksanaan trombofilia pada ibu hamil terdiri atas tromboprofilaksis primer pada perempuan yang asimptomatik, tromboprofilaksis sekunder pada perempuan yang memiliki riwayat trombosis, dan terapi episode akut. Sejauh ini pedoman terapi antitrombotik pada kehamilan belum dapat ditetapkan karna sedikitnya uji klinik yang relevan. Jadi, rekomendasi mengenai strategi profilaktik sebagian besar didasarkan pada uji klinik pada populasi orang tidak hamil.
Terapi pilihan untuk pencegahan dan terapi VTE dalam kehamilan adlah heparin. Studi pada hewan dan manusia memperlihatkan bahwa heparin tidak bersifat teratogenik atau fetotoksik dan tidak dapat melintasi placenta. Terdapat dua jenis heparin yang beredar saat ini, yaitu unfractionated hefarin (UH) dan (LMWH) low molecular weight heparin. Antikoagulan oral hampir tidak pernah diberikan kepada ibu hamil karena efek samping yang besar. Derivat kumarin dapat melintasi plasenta dan terkait dengan embriopati pada 4 – 5 % janin yang terkena, terutama pada trimester pertama. Antikoagulan oral dicadangkan untuk kondisi – kondisiyang membatasi efektivitas heparin dan LMWH, seperti penatalaksanaan ibu hamil dengan katup jantung buatan dan kasus – kasus dengan kontraindikasi, heparin, misalnya heparin induced thrombocytopenia  (HIT) atau alergi kulit. Heparin, LMWH, dan derivat kumarin tidak disekresi ke dalam air susu ibu sehingga dapat diberikan dengan aman kepada ibu menyusui.
Saat ini LMWH lebih banyak digunakan dibandingkan UFH karena  profil keampuhan dan keamanannya. Keuntungan LMWH antara lain adalah tidak memerlukan pemantauan laboratorium yang sering, waktu paruh yang panjang, dan profil keamanan yang lebih baik (61-3). Komplikasi maternal yang mungkin terjadi adalah perdarahan, oesteoporosis yang lebih rendah dibandingkan UFH.
(HIT) adalah kelainan protrombotik didapat dan bersifat sementara akibat pemberian antikoagulan heparin. HIT disebabkan oleh antibodi kelas IgG yang aktivasi trombosit dan mengenali kompeleks platelet factor dan heparin. Kejadian HIT dipengaruhi beberapa faktor, termasuk jenis hefarin, jenis pasien (bedah, medik, kehamilan atau neonatus) dan jenis kehamilan. Komplikasi HIT tergolong jarang terjadi pada ibu hamil meskipun mendapat terapi UFH  jangka panjang.
Reaksi kulit karena alergi terhadap UFH atau LMWH dapat menyulitkan penatalaksaan ibu hamil yang memerlukan arti koagulan. Reaksi kulit alergik dilaporkan antara 0.6 – 29 % pada ibu hamil yang mendapat profilaksis LMWH atau terapi FTE. Gejala ditandai oleh flag eritmatosa yang sering gatal, flag tersebut timbul di tempat injeksi subkutan sepuluh hari setelah terapi dimulai, tetapi juga dapat muncul beberapa bulan setelah pemberian heparin. Jika timbul flag perlu dipikirkan kemungkinan HIT karena lesi kulit yang mirip dan dapat memburuk menjadi nekrosis pada HIT. Terdapat pula laporan reaksi kulit berat akibat HIT yang terjadi tanpa adanya trombositopenia.

BAB II
TINJAUAN KASUS
                                                                                        
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGIS
Ny. Q G3P1A1Ah1UMUR KEHAMILAN 23 MINGGU UMUR 32 TAHUN
DI BPM SETIA ABADI SELAMANYA
SLEMAN, YOGYAKARTA

No.Register                                                     : 1904
Masuk RS/PKM/BPM Tanggal/Pukul            : 05 juni 2011/09.00 WIB
Dirawat di ruang                                             : periksa
I.PENGKAJIAN, Tanggal/Pukul :05 juni 2011/09.00 WIB        Oleh : bidan V
A. Biodata
1.Nama Klien
:
Ny.Q
Nama Suami
:
Tn. T
2.Umur
:
32 tahun
Umur
:
38 tahun
3.Suku/ Kebangsaan
:
Jawa/indonesia
Suku/ Kebangsaan
:
Jawa/Indonesia
4.Agama
:
Islam
Agama
:
Islam
5.Pendidikan
:
SMA
Pendidikan
:
SMA
6.Pekerjaan
:
IRT
Pekerjaan
:
Wiraswasta
7.Alamat
:
Gang cermai,32.
Alamat
:
Gang cermai, 32






B. Data Subyektif
1.      Alasan  datang / di rawat
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.


2.      Keluhan utama
Ibu mengatakan pusing,berkunang-kunang,lemas.

3.       Riwayat menstruasi
Menarche               : 14tahun                                Siklus              : 28 hari
Lama                     : 6 hari                                     Teratur             : ya
Sifat darah                        : cair                                       Keluhan           : tidak ada
4.      Riwayat perkawinan
Status perkawinan         : sah                                 Menikah ke     : 1
Lama                             :12 tahun                         usia menikah pertama kali : 20 tahun
5.      Riwayat obstetrik  :G3P1A1Ah1
Hamil
ke
Persalinan
Nifas
Tanggal
Umur
Kehamilan
Jenis
persalinan
Komplikasi
JK
BB
lahir
laktasi
komplikasi
1
19-09-2002
40 minggu
spontan
Tidak ada
L
2800 gr
Ya
Tidak ada
2
3
Abortus
Hamil ini
-
-
-
-
-
-
-




6.      Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No

Jenis
Kontrasepsi
Pasang
Lepas
tanggal
Oleh
Tempat
keluhan
tanggal
Oleh
tempat
alasan
1.
IUD
2002
bidan
BPM
Tidak ada
2007
bidan
BPM
Ingin punya anak lagi.
7.      Riwayat kehamilan sekarang
a.       HPM   : 25 desember 2011                       HPL: 02 Oktober 2012
b.      ANC pertama umur kehamilan  :   6  minggu
c.       Kunjungan ANC
Trimester I
Frekuensi     : 2x
Keluhan      : mual,pusing
Komplikasi : tidak ada
Terapi          : pamol + antasida 1x1
Trimester II
Frekuensi   : -
Keluhan      :-
Komlikasi  : -
Terapi           : -

Trimester III
Frekuensi    :         -
Keluhan        :        -
Komplikasi  :         -
Terapi           :        -
d.      Imunisasi TT :   5 kali
TT 1 : 25 februari 2001
TT 2 : 26 maret 2001
TT 3 : 25 september 2001
TT 4 : 20 september 2002
TT 5 : 20 september 2003
e.       Pergerakan janin selama 24 jam (dalam sehari)
Ibu mengatakan sudah mulai merasakan pergerakan janinnya ± 8x dalam sehari.
8.      Riwayat kesehatan
a.       Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular,menurun dan menahun)
-          Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS,Hepatitis B,TBC
-          Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti DM, Hipertensi,
-          Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menahun seperti jantung, ginjal, paru-paru

b.      Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular,menurun dan menahun)
-          Ibu mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS,Hepatitis B,TBC
-          Ibu mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit menurun seperti DM dan Hipertensi
-          Ibu mengatakan keluarga tidak pernah menderita penyakit menahun seperti jantung, ginjal, paru-paru
c.       Riwayat keturunan kembar
-          Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat keturunan kembar
d.      Riwayat operasi
-          Ibu mengatakan tidak pernah menjalani operasi apapun
e.       Riwayat alergi obat
-          Ibu mengatakan tidak memiliki alergi obat apapun
9.      Pola pemenuhan kebutuhan
Sebelum hamil                                                                   saat hamil
a.       Nutrisi
Makan
Frekuensi         : 3 x sehari                                           3 x sehari        
Jenis                : nasi,lauk,sayur                                   nasi,lauk, sayur
Porsi                : 1 piring                                              1 piring
Keluhan           : tidak ada                                           tidak ada
Pantangan       : tidak ada                                           tidak ada
Minum
Frekuensi         : 5 kali sehari                                       7 kali sehari
Jenis                : air putih,teh                                       air putih,teh, susu
Porsi                : 1 gelas                                               1 gelas
Keluhan           : tidak ada                                           cepat haus
Pantangan       : tidak ada                                           tidak ada
b.      Eliminasi
BAB
Frekuensi         2 xsehari                                              1xsehari
Warna              : kuning                                               kuning
Konsistensi      : lembek                                               lembek
Keluhan           : tidak ada                                           tidak ada

BAK
Frekuensi         : 6xsehari                                             8-9 xsehari
Warna              : kuning                                               kuning,jernih
Konsistensi      : cair                                                    cair
Keluhan           :tidak ada                                            tidak ada



c.       Istirahat
Tidur siang     
Lama               : 1-2 jam                                              lama                 : ½  jam
Keluhan           : tidak ada                                           keluhan            : tidak ada      
Tidur malam
Lama               : 8  jam                                                            7 jam              
Keluhan           : tidak ada                                                       tidak ada
d.      Personal hygiene                                                        
Mandi              : 2        x/hari                                       2          x/hari                          
Ganti pakaian  : 3        x/hari                                       3          x/hari
Gosok gigi       : 3        x/hari                                       3          x/hari
Keramas          : 3        x/minggu                                 3          x/minggu

e.       Pola seksualitas
Frekuensi: 3     x/ minggu                                            2          x/ minggu
Keluhan: tidak ada                                                      tidak ada
f.       Pola aktivitas(terkait kegiatan fisik,olah raga)
Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci, menyapu, memasak dan tidak melukukan aktifitas lain seperti berolahraga.
10.  Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkohol)
Ibu mengatakan baik sebelum maupun saat hamil tidak ada kebiasaan yang mengganggu kesehatan seperti merokok, minum jamu, minuman beralkohol.
11.  Data psikososial, spiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kelahiran,dukungan keluarga, hubungan dengan suami/keluarga/tetangga, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan social, keadaan ekonomi keluarga.
-          Ibu mengatakan dirinya/suami/keluarga menerima dan menginginkan kehamilan ini
-          Ibu mengatakan keluarga mendukung kehamilannya
-          Ibu mengakan hubungan dengan suami/keluarga tetangga baik
-          Ibu mengatakan belum mengetahui tentang perawatan pada bayi
-          Ibu mengatakan kehamilannya tidak mengganggu kegiatan ibadah
-          Ibu mengatakan mengikuti kegiatan arisan
-          Ibu mengatakan pendapatan suami mencukupi kebutuhan sehari-hari
12.  Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan, nifas)
Ibu mengatakan sudah mengetahui tentang nutrisi ibu hamil dari kunjungan sebelumnya, tetapi ibu belum mengetahui tentang persalinan dan nifas.
13.  Lingkungan yang berpengaruh(sekitar rumah dan hewan peliharaan)
-          Ibu mengatakan sekitar rumahnya bersih, rapi, aman dan nyaman
-          Ibu mengatakan baik dirinya dan tetangga tidak memelihara unggas, seperti ayam, bebek.
C. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
            Keadaan umum           : baik
Kesadaran                   : composmentis
Status emosional         : stabil
Tanda vital
Tekanan darah             :100/90 mmHg                        Nadi                :80 x/menit
Pernafasan                   :20 x/menit                              Suhu                :37 oC
BB                               :50 kg                                      TB                   :155 cm
2. Pemeriksaan Fisik
            Kepala             :mesochepal,tidak berketombe, tidak ada massa,tidak nyeri tekan,
Wajah              :terdapat odema,tidak ada cloasma,dan tidak ada bekas luka
Mata                :tidak ada secret,sclera putih,kunjungtiva pucat
Hidung                        :hidung tidak ada polip,tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut               :bersih,tidak ada stromatis,tidak ada karies gigi
Telinga :simetris, tidak ada serumen,pendengaran baik
Leher               :tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,parotis,getah bening,dan vena     jugularis
Dada                : datar, tidak ada retraksi dinding dada,tidak bunyi wheezing
Payudara         :simetris, putting susu menonjol, areola mamae hiperpigmentasi,tidak ada masa, tidak nyeri tekan, belum ada pegeluaran kolostrum.
Abdomen        : tidak ada striae, tidak ada bekas operasi, terdapat linea nigra,
Palpasi
Leopold I        : TFU setinggi pusat. Ballotment +
Leopold II       : tidak dilakukan
            Leopold III     : tidak dilakukan
Leopold IV     :  tidak dilakukan
Osborn test      : tidak dilakukan
Pemeriksaan Mc. Donald
TFU                 : 21      cm                                           TBJ      : (21-12)x 155= 1395 gram

Auskultasi
Djj                   :145     x/menit
Ekstremitas Atas         : simetris, jumlah jari lengkap,terdapat odema. LILA :25 cm
Ekstremitas Bawah     : simetris,jumlah jari lengkap, odema.
Genitalia Luar             : bersih, tidak ada varises, tidak ada pembesaran kelenjar batholini.
Pemeriksaan Panggul  :tidak dilakukan
(bila perlu)
3. Pemeriksaan Penunjang                   Tanggal: 05 juni 2012             pukul:  09.05   WIB
     Hb 7,5 gr/dl
4. Data Penunjang
Tidak ada
II. INTERPRETASI DATA
A.    Diagnosa kebidanan
Data Dasar:
Ny. Q umur 32 tahun G3P1A1Ah1 hamil  23 minggu dengan anemia ringan.
Ds:
-          Ibu mengatakan usianya 32 tahun
-          Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ketiga
-          Ibu mengatakan pernah keguguran
-          Ibu mengatakan pernah melahirkan
-          Ibu mengatakan dirinya pusing, berkunang-kunang dan lemas


Do:
Keadaan umum           : baik
Kesadaran                   : composmentis
Status emosional         : stabil
Tanda vital
Tekanan darah             :100/90 mmHg                        Nadi                :80 x/menit
Pernafasan                   :20 x/menit                              Suhu                :37 oC
BB                               :50 kg                                      TB                   :155 cm
Hb 7,5 gr/dl                                                    

B.     Masalah
Tidak dapat mengatasi keadaannya.
Data dasar:
Ds: ibu mengatakan kepalanya pusing,berkunang-kunang dan lemas
Do: ibu tampak lemas
III. IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL
       Anemia Berat
IV. TINDAKAN SEGERA
A.    Mandiri
Pantau keadaan umum ibu setiap minggu
B.     Kolaborasi
Tidak ada
C.     Merujuk
Tidak ada
V. PERENCANAAN             Tanggal:05-06-2012                pukul: 09.15    WIB
1. Beri tahu ibu dan keluarga kondisi kehamilan ibu berdasarkan hasil pemeriksaan
2. Jelaskan pada ibu tentang tentang keluhan yang ibu rasakan
3. Beri KIE ibu tentang tanda bahaya kehamilan TM II
4.Ingatkan ibu tentang nutrisi dan cairan Ibu hamil
5. Ingatkan ibu tentang aktivitas dan pola istirahat
6. Beri ibu obat
7. Anjurkan kunjungan ulang

VI. PELAKSANAAN                       Tanggal:25-09-2012                pukul:  12.20   WIB
1.      Memberitahu ibu dan keluarga tentang keadaannya, meliputi:
Tekanan darah:100/90 mmHg, Nadi:80 x/menit, Pernafasan:20 x/menit , Suhu  :37 oC, BB       :50 kg, TB:155 cm, Hb 7,5 gr/dl                                                  
2.      Menjelaskan pada ibu tentang keluhan yang dirasakan yaitu pusing, berkunang-kunang dan ibu merasa lemas, hal ini disebabkan karena kadar Hb ibu kurang. Ibu dapat meringankannya dengan cara, apabila ibu beristirahat ambil posisi miring kiri, bangun secara berlahan-lahan dari posisi istirahat, hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang hangat dan sesak, serta hindari berbaring dalam posisi terlentang.
3.      Menjelaskan  pada ibu tentang tanda bahaya kehamilan TM II yaitu bengkak pada wajah dan tangan, keluar air ketuban sebelum waktunya, perdarahan hebat, gerakan janin berkurang,serta pusing yang hebat. Apabila ibu mengalami pusing hebat yang tidak hilang saat ibu istirahat, pandangan ibu kabur, sampai ibu pingsan, ibu segera menghubungi petugas kesehatan.
4.      Mengingatkan ibu tentang pola nutrisi dan cairan pada ibu hamil, yaitu makan makanan yang bergizi dan seimbang secara teratur 3x sehari yang mengandung cukup kalori, protein, zat besi, vitamin dan mineral. Serta memenuhi kebutuhan cairan tubuh yaitu minum air putih 8-9 gelas sehari, bila perlu segelas susu.
5.      Mengingatkan ibu tentang pola aktifitas dan istirahat yaitu tetap boleh melakukan aktifitas fisik yang tidak terlalu memberatkan dan melelahkan, mengurangi pekerjaan yang berat-berat. Tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 7-8 jam.
6.      Memberi ibu obat yaitu tablet Fe 30 tablet, diminum pada malam hari sebelum tidur dan diminum dengan air putih.
7.      Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang satu bulan atau saat ibu merasa ada keluhan, seperti pusing, pandangan kabur, dll.
VII. EVALUASI                    Tanggal:05-06-2012                pukul:09.25     WIB
1.      Ibu sudah mengerti tentang keadaannya.
2.      Ibu sudah mengerti tentang keluhan ibu dan ibu juga sudah mengerti tentang cara meringankan keluhan yang dirasakan dengan cara kalau beristirahat jangan terlentang, ibu dapat miring kiri.
3.      Ibu sudah mengerti tentang tanda bahaya kehamilan TM II dan ibu bersedia datang kepetugas kesehatan apabila terjadi hal-hal tersebut.
4.      Ibu sudah mengerti tentang pola nutrisi dan cairan, ibu bersedia memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan, makan 3x sehari dan minum 8-9 gelas per hari.
5.      Ibu sudah mengerti tentang pola aktifitas dan istirahat dan ibu besedia memenuhinya. Tidur siang 1-2 jam dan tidur malam 7-8 jam.
6.      Ibu sudah menerima obat, berupa  Fe 30 tablet dan ibu mengerti cara meminumnya yaitu diminum pada malam hari sebelum tidur dengan air putih.
7.      Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang satu bulan atau saat ada keluhan.


 




BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Kelainan pada penyakit pada kehamilan yang berkaitan dengan sistem hematology adalah anemia dalam krhamilan,kelainan hemoragik dalam kehamilan serta trombofilia dalam kehamilan.
Anemia adalah suatu kondisi dimana kadar Hb dan/atau hitung eritrosit lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht <37 % pada wanita. (Arif Mansjoer,dkk. 2001).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifudin, 2002).
3.2 Saran
            Sebaiknya ibu hamil harus mengkonsumsi banyak makanan yang bergizi dan seibang. ibu juga diharapkan mengkonsumsi zat besi untuk menghindari anemia

DAFTAR PUSTAKA

Bobak dkk. 2005. Buku Ajar Keperawtan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC
Prawirahardjo,Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.
Saifudin,A.B.2002. Buku Acuan Pelyanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta:YBP-SP.
Doenges, M.E ( 2001). Rencana Perawatan Maternal/ Bayi Pedoman Untuk Perencanaan & Dokumentasi Perawatan Klien. Edisi 2. Jakarta : EGC
Winkyosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta:YBP-SP


 

  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar